Home

Senin, 13 Oktober 2014

Pertama Mengenal Birokrasi Pemerintahan


Menurut Laman WikipediaBirokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer.
Pada rantai komando ini setiap posisi serta tanggung jawab kerjanya dideskripsikan dengan jelas dalam organigram. Organisasi ini pun memiliki aturan dan prosedur ketat sehingga cenderung kurang fleksibel. Ciri lainnya adalah biasanya terdapat banyak formulir yang harus dilengkapi dan pendelegasian wewenang harus dilakukan sesuai dengan hirarki kekuasaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, birokrasi didefinisikan sebagai :
  1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan
  2. Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya.
Masih segar dalam ingatan saya. Ketika itu awal tahun 2001 saya mulai menginjakkan kaki pada sebuah gedung birokrasi. Akhir tahun 2000 saya lulus dari sebuah perguruan tinggi akademi bidang kesehatan. Pertama "belajar" kerja waktu itu adalah di sebuah Puskesmas Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sebagai tenaga sukarelawan (SUKWAN). Banyak suka dan duka yang menghampiri ketika saya memberanikan diri menjadi seorang pegawai pemerintah yang tidak di upah. Banyak pengalaman berharga yang didapatkan. Saya menjadi sosok pribadi yang mengenal seluk beluk birokrasi meskipun tidak seutuhnya. Tidak hanya mendapatkan pengalaman bekerja sebagai SUKWAN tetapi dirasakan duka selama kurang lebih 2 tahun menjadi aparatur Puskesmas. Sebagai pegawai yang diupah (upah mulai dari Rp. 30.000 - Rp. 60.000 per bulan) tentunya jauh dari kata layak. Selama itu pula saya berfikir ingin keluar dari birokrasi pemerintahan. Tetapi orang tua saya menyuruh untuk bersabar siapa tahu bisa diangkat jadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tapi saya tidak bergeming, dengan alasan upah yang tidak layak maka saya memberanikan diri menjadi seorang salesman sebuah perusahaan kompor gas selama 6 bulan.(bersambung)